Apa sih yang ada di pikiran kamu ketika mendengar kata “investasi”? Apa kamu berpikir bahwa investasi itu beresiko? Segera singkirkan mindset seperti itu.
Segala aktivitas yang kita jalankan sehari-hari pasti memiliki resiko.
Kita berangkat ke kampus dengan mengendarai sepeda motor memiliki resiko kecelakaan. Kita bercocok tanam memiliki resiko gagal panen. Kita yang tinggal di rumah pun memiliki resiko bencana alam.
Begitu juga dengan investasi, tetap memiliki resiko. Kita tidak dapat menghindari resiko di kehidupan ini. Kita tidak tau apa yang akan terjadi di masa depan.
Yang dapat kita lakukan hanyalah meminimalisir resiko-resiko yang berpotensi terjadi.
Fokus dan berhati-hati dalam berkendara akan meminimalisir resiko terjadinya kecelakaan. Belajar manajemen usaha tani akan meminimalisir resiko terjadinya gagal panen. Memasang kabel-kabel listrik di rumah dengan benar akan meminimalisir terjadinya korsleting dan kebakaran.
Jadi, dalam berinvestasi, kita juga harus bisa meminimalisir resiko yang mungkin terjadi. Bagaimana caranya? Jawabannya adalah dengan belajar. Jangan berinvestasi tanpa mengonsumsi ilmu investasi dulu.
Mengapa Milenial Harus Berinvestasi?
Ada beberapa alasan mengapa anak-anak muda zaman sekarang harus mulai berinvestasi.1. Menghindari Dampak Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga barang-barang di masyarakat. Dalam arti lain, nilai dari uang kertas yang kita miliki saat ini akan menurun dari tahun ke tahun.
Contoh sederhananya begini. Jika 10 tahun yang lalu kita bisa membeli satu bungkus nasi lemak seharga Rp 5.000, sekarang harganya sudah melebihi Rp 10.000. Itulah yang namanya inflasi.
Berdasarkan data Bank Indonesia, tingkat inflasi di Indonesia saat ini rata-rata sudah berada di atas 3% per tahun.
Meskipun kita rutin menabung uang di bank, nilai uang kita tetap akan tergerus karena tabungan bank biasanya memiliki bunga yang jauh lebih rendah dari tingkat inflasi. Belum lagi, ditambah dengan biaya administrasi bank.
Nah, bagaimana supaya nilai uang kita tidak merosot akibat inflasi? Jawabannya adalah dengan berinvestasi.
2. Menyiapkan Dana Darurat
Kita tidak bisa tahu apa yang akan terjadi besok, lusa, minggu depan, bulan depan, atau tahun depan. Kebutuhan yang mendesak bisa saja datang. Sebut saja, sakit sehingga butuh biaya pengobatan, kena PHK sehingga butuh biaya untuk menutupi kebutuhan, dan lain-lain.
Jadi, kita harus rutin menyisihkan uang dari penghasilan kita sebagai dana darurat. Lebih bagus lagi jika uang tersebut di-investasikan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak di masa depan.
3. Memenuhi Kebutuhan Masa Depan
Mau liburan? Mau beli rumah? Mau beli mobil? Punya impian yang ingin dicapai?
Apapun kebutuhan masa depan kamu, menginvestasikan uang kamu secara rutin akan membuat jumlah uang kamu cepat bertumbuh. Dengan begitu, impian kamu akan lebih cepat tercapai.
Pahamilah bahwa investasi diibaratkan sebagai kendaraan untuk mencapai tujuan kamu.
Investasi Apa yang Cocok untuk Milenial?
Saya sangat menyarankan investasi Reksa Dana. Mengapa? Karena caranya mudah banget, modal yang dibutuhkan juga sedikit (biasanya minimal Rp 100.000), dan resikonya lebih rendah. Jadi, investasi ini sangat cocok untuk pemula.Bagi yang belum tahu, reksa dana adalah wadah untuk mengumpulkan dana dari masyarakat yang selanjutnya di-investasikan oleh manajer investasi.
Dengan begitu, kita tidak perlu capek-capek lagi memikirkan bagaimana cara memutarkan uang kita untuk menghasilkan keuntungan.
Selain itu, investasi reksa dana ini sangat aman karena ada Bank Kustodian yang mengurus administrasi dan mengawasi aset-aset reksa dana.
Ada 4 jenis reksa dana yang perlu diketahui yaitu:
- Reksa dana pasar uang: berinvestasi 100% di instrumen pasar uang berupa deposito dan surat utang yang jatuh temponya kurang dari 1 tahun. Reksa dana ini memiliki resiko yang rendah tetapi return-nya juga rendah.
. - Reksa dana pendapatan tetap: berinvestasi minimal 80% pada obligasi (surat utang dengan jatuh tempo lebih dari 1 tahun). Resikonya menengah (di atas reksa dana pasar uang).
. - Reksa dana saham: berinvestasi minimal 80% pada saham. Meskipun resikonya tinggi, reksa dana ini dapat memberikan keuntungan yang lebih banyak.
. - Reksa dana campuran: berinvestasi pada saham, obligasi, dan pasar uang dimana masing-masing alokasinya tidak lebih dari 79%. Jadi, jika porsi saham paling besar, otomatis resikonya pun lebih besar dan return-nya lebih banyak.
Intinya, dari 4 jenis reksa dana di atas, kita harus mengingat hukum “high risk high return”. Jika kita ingin mendapatkan keuntungan yang lebih banyak, kita juga harus berani mengambil resiko yang besar. Begitu juga sebaliknya.
Untuk mempelajari reksa dana lebih lanjut, kamu bisa men-download panduan berinvestasi reksa dana dari Finansialku ya.
Nah, apa kamu sudah tertarik untuk berinvestasi reksa dana? Biasanya, modal yang dibutuhkan minimal hanya Rp 100.000. Tapi, kalau kamu masih keberatan, tidak perlu khawatir.
Investasi Reksa Dana Bisa Dimulai dari Rp 10.000. Bagaimana Caranya?
Percaya tidak percaya, sekarang, kamu sudah bisa berinvestasi reksa dana dengan modal hanya Rp 10.000. Caranya adalah dengan menggunakan aplikasi Ajaib.Ajaib adalah sebuah aplikasi yang membantu kita untuk berinvestasi reksa dana dengan mudah, cepat, dan murah. Di aplikasi Ajaib, informasi tentang suatu reksa dana ditampilkan secara lengkap dan mudah dipahami. Kita juga dapat mengetahui definisi dari istilah-istilah yang ada di sana.
Bahkan, tidak ada biaya transaksi yang dikenakan untuk membeli suatu reksa dana sehingga kita pun lebih hemat. Selain itu, kamu juga tidak perlu khawatir soal keamanan karena Ajaib sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Nah, untuk mulai berinvestasi reksa dana di Ajaib, caranya sangat mudah. Kamu dapat men-download aplikasi Ajaib di Google Play Store atau mengunjungi website Ajaib di sini.
Kemudian, kamu tinggal membuat akun, mengisi data yang diperlukan, dan meng-upload KTP kamu. Semua itu hanya butuh 5 menit dan setelah itu, kamu sudah bisa berinvestasi.
Berikut ini adalah daftar reksa dana yang bisa kamu coba dengan modal minimal hanya Rp 10.000:
- Ciptadana Dana Kas: reksa dana pasar uang, resikonya rendah.
- Sinarmas Dana Obligasi: reksa dana pendapatan tetap, resikonya menengah.
- Indo Premier Dana Saham: reksa dana saham, resikonya tinggi.
- Sinarmas Dana Saham: reksa dana saham, resikonya tinggi.
Jika kamu sedikit banyak sudah mengerti tentang reksa dana, maka kamu bisa mulai mencoba reksa dana pendapatan tetap hingga reksa dana saham atau campuran.
Satu hal lagi yang menarik dari Ajaib adalah kamu sebagai pengguna/investor bisa berkonsultasi langsung dengan para ahli investasi di Ajaib kalau mengalami kesulitan.
Milenial Sudah Melek Investasi
Apa kamu percaya bahwa anak-anak muda zaman sekarang sudah gemar berinvestasi?Faktanya, berdasarkan data PT Bursa Efek Indonesia (BEI) per Desember 2018, jumlah investor berusia 18-25 tahun meningkat sebesar 116,78% dari tahun 2016. Pada saat yang sama, jumlah investor berusia 25-30 tahun juga meningkat sebesar 90,39% dan yang berusia 31-40 tahun meningkat sebesar 60,89%.
Selain itu, dilansir dari CNBC Indonesia, ternyata hampir 50% dari investor SBN (Surat Berharga Negara) Ritel adalah kalangan milenial.
Bahkan, Dewan Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI) menyebutkan bahwa pada tahun 2018, sebanyak 70% jumlah investor reksa dana adalah milenial.
Dari data di atas, sangat jelas bahwa milenial saat ini sudah sadar akan pentingnya investasi.
Nah, bagaimana menurut kamu? Apa kamu sudah siap untuk berinvestasi? Tetap ingat ya, berinvestasi-lah dengan berbekal ilmu terlebih dahulu.
0 Comments